Apa pendapat anda ttg blog ini...??

Butuh nyari2 sesuatu . . . ???

Friday, September 28, 2012

Day 7 Minggu (Hat Yai, Thailand)


Pukul 09.00, kami tiba office bis kami, di pusat kota Hat Yai. Kemudian “mbolang” kami pun dimulai. Pertama, kami orientasi tempat sekitar terlebih dahulu, kami tidak bermodalkan GPS, hanya bermodal nekat dan tanya orang2 di sana (tentunya dengan bahasa inggris campur bahasa isyarat, karena rata2 orang Thai TIDAK BISA bahasa inggris, haha). Tujuan pertama kami adalah ke Lee Garden Plaza (daerah sentral di Hat yai). Tapi karena masih pukul 09.00 dan mall belum buka, maka kami pun  memustuskan untuk sarapan terlebih dahulu di sebuah kafe muslim di Thailand, bernama Kelantan Restaurant. Saya pun mencoba nasi kerabu khas melayu di sana. Cukup enak dan tidak mahal. Selain Kelantan Resto, restoran halal di Hat Yai antara lain adalah Salma Resto dan Hamid Resto. Tetapi kedua  resto itu harganya relatif lebih mahal daripada Kelantan.di Kelantan resto, kami meminta peta/map  kota Hat Yai. Dan ternyata restoran itu punya, kami pun diberi secara percuma alias gratis. Bermodalkan map itulah, kami lanjutkan “mbolang” kami di Negeri gajah Putih itu.

Perjalanan kami lanjutkan  ke Lee Garden Plaza, sebuah plaza pusat di kota Hat yai, disana saya cuci muka ke toilet dan berjalan2 di mall tsb. Mall nya tidak begitu besar untuk ukuran mall sentral. Bahkan tidak ada apa2nya dengan mall di Indo. Kemudian kami berjalan ke daerah seputarn Lee Garden, ada yg menjual kaos, berbagai souvenir (gantungan kunci, patung, pernak pernik, hiasan kulkas, dsb). Saya pun membeli beberapa cinderamata di sini.

Kemudian, perjalanan kami lanjutkan menyusuri jalan utama kota. Kami menjumpai clock tower, air mancur, dan berbagai simbol kota Hat Yai di sana, kami pun sempat berfoto2 di sana. Kami juga menjumpai banyak pasar tradisional dan kios2 di pinggir jalan yang menjual berbagai makanan (tapi rata2 makanan yang dijual di sana tidak halal, sehingga saya tidak membelinya). Satu hal yang berkesan di Hat Yai adalah bahwa saya TIDAK MENEMUKAN SAMPAH sedikitpun di dalam kota, walaupun saya sangat jarang menemukan tempat sampah di sana. Hal ini cukup unik memang, tapi pautu kita acungi jempol untuk urusan menjaga kebersihan kota bagi Thailand. Kemudian di sini ada larangan  “Mango Species Prohibited”. Saya tidak tahu maksud larangan ini apa, kenapa cuma mangga aja tidak boleh dibawa,hahaha...

Di thailand juga terkenal barang2 yang murah, seperti kaos, souvenir, dsb. Dari 3 negara asing yang saya kunjungi, saya mendapatkan harga paling murah ya di Thailand. Dengan 130 Baht (1 baht = Rp 300,-) saya dapat mendapat sebuah kaos dengan kualitas bagus, tidak jelek menrut saya.

Siangnya, saya mencari masjid di daerah Hat Yai,  ternyata ada di jalan yg sejajar dengan Jl. Muslim, masjidnya lumayan bagus menurut saya, saya pun sholat dhuhr sekaligus ashar (jamak qohsor) di sana.
Kemudian, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi Hat Yai Park, sebuah tempat wisata di Hat Yai. Sebenarny, daya tarik utama park ini adalah Ice Dome, sebuah wahana wisata yg terdiri dari ruangan es raksasa, tapi, karena keterbatasan waktu (dan dana, hehe) kami gak pergi ke sana. Kami pergi ke sana dengan  menggunakan Tuk-Tuk (sebuah alat transportasi khas Thailnad) dari pusat kota yang kami bayar sebesar 100 Baht.

Kemudian, kami membeli tiket tour untuk naik ke atas bukit, seharga 50 Baht (sekitar 15rb) two-way. Di atas, kami melihat  berbagai bangunanyg luar biasa, ada Kuil Cina, patung Buddha, patung Dewi Kwan Im, patung shio, dsb. Selanjutnya biar foto aja yg berbicara ya,hehehe :D
Setelah puas berkeliling  di Ice Dome, saya pun kembali  ke Lee Garden area untuk persiapan pulang dan membeli beberapa souvenir akhir :P

Di sepanjang jalan pulang, saya menjumpai ada sebuah toko musik yg menjual saxophone (P.Mauriat), karena saya pemain saxophone, saya pun menarik perhatian pada toko ini, sayangnya saya tak sempat mampir,hehehe... keren juga sih untuk ukuran kota sekecil Hat Yai ada toko musik seperti itu.
Dan satu hal lagi yg berkesan adalah, di Thailand kadang kios2 pinggir jalan bisa berubah antara penjual pagi dan petang. Contohnya penjual kaos pagi hari yang saya beli. Sore harinya, sudah berubah menjadi penjual makanan.

Setela puas menjelajahi kota Hat Yai, saya pun berniat kembali ke Kuala Lumpur dengan bus pukul 19.00. perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 9-10 jam, kami sampai diterminala Puduraya Kuala Lumpur sekitar pukul 04.00 pagi. Sembari menunggu pukul 06.00 pagi saat LRT buka, kami pun makan di restoran depan Pudu Raya bernama restoran SHUKRON (restoran arab ini merupakan restoran andalan jika sedang “terdampar” di Puduraya pagi2, murah dan enak, hahaha), kemudian kami menunggu shubuh pukul 06.15 di Masjid Jamek. Sekitar dua jam kami menunggu di pinggir jalan.


















No comments:

Post a Comment