Apa pendapat anda ttg blog ini...??

Butuh nyari2 sesuatu . . . ???

Monday, October 01, 2012

Day 14 (Go Home to Indonesia at 07.00)


Karena malam harinya saya tidak tidur, maka pukul 3.30 saya sudahbersiap untuk pergi ke KL Sentral guna naik bus ke LCCT, berbeda dengan saat saya berangkat dari LCCT ke KL sentral, saat itu saya menggunakan jasa Aerobus seharga 8RM, tapi kini saya mencoba Skybus seharga 10RM, tentunya kualitasnya pun lbih baik, dan  lebih nyaman.

Saya sampai di LCCT pukul 05.00, kemudian saya lanjutkan dengan check in penyerahan bagasi, dan saya berjalan-jalan di seputaran airport. Saya mengunjungi duty free area, membeli sebuah cokelat untuk kenang-kenangan, dan menunggu jam keberangkatan pesawat pukul 07.00.

Setelah pesawat borading pukul 07.00, saya pun sampai di Bandara Adisucipto Yogyakarta pukul 08.00 WIB (2 jam perjalanan). Kemudian saya langsung dijemput sahabat saya dan diantar ke kos saya.

Perjalanan saya kali ini memang cukup lama dan mengasyikkan. Lebih menantang dan penuh pengalaman. Dalam 14 hari, saya mengunjungi 4 negara, 7 kota, dan banyak sekali tempat wisata yang ada. Dengan biaya yang relatif murah menurut saya.

Yak, sekian pengalaman mbolang saya kali ini di liburan semester ini. Sampai jumpa di “catatan mbolang” edisi berikutnya, di liburan th depan 
J






Day 13 Sabtu (Penang)


Saya tiba di pulau Penang pukul 04.00 pagi, sedangkan saya masih harus menunggu hingga pukul 06.10 untuk adzan shubuh. Pada awalnya saya bingung : “Dimanakah saya?” Saya pun menfoto tempat saya berada dan mengirimkannya pada seorang sahabat saya di FK UGM yang kebetulan rumahnya berada di Penang. Tapi, ia pun tidak mengenali tempat itu. Akhirnya saya pun menunggu di halte tempat saya diturunkan hingga terdengar adzan shubuh dari masjid dekat situ. Setelah melihat sana sini, akhirnya saya menyadari bahwa saya berada di daerah Sungai Nibong. Akhirnya saya menuju ke masjid untuk sholat shubuh. Selepas sholat shubuh, saya pun beristirahat di masjid Jamek Sg. Nibong itu hingga pukul 09.00 pagi. Lelapnya tidur di masjid membuat saya lupa waktu.

Setelah saya terbangun, saya pun segera mencari bus ke Georgetown (ibukota Penang). Karena bingung tidak ada informasi mengenai jalur-jalur bus yang ada. Akhirnya saya pun nekat untuk naik bus apapun yang ada dan bertanya pada supir apakah bus tsb menuju ke Georgetown. Ternyata bus tsb memang menuju Georgetown, dan saya diminta membayar 6RM. Setelah perjalanan yang lumayan (Sekitar 30 menit), saya pun sampai di Georgetown. Hal pertama yang saya cari adalah KOMTAR (Kompleks Tun Abdul Razak). Menurut teman saya yang tinggal di Penang, KOMTAR ini adalah pusat pemerintahan Penang dan pusat perbelanjaan sekaligus transportasi di Penang. Setelah berjalan-jalan  di  beberapa kompleks mall yang ada, saya pun pergi menuju kota tua Penang. Di sini ada padang merdeka, kemudian pelabuhan yang menghubungkan antara Pulau Penang dengan Butterworth (sisi Penang mainland yang berhubungan dengan Pulau Penang). Seperi Melacca, Banyak bangunan historis sesuai arsitektur Inggris dan Portugis yang ada di Penang.

Setelah puas berjalan jalan di kota historis Penang (Georgetown), saya pun beranjak untuk mengunjungi Penang Hill. Bukit penang (Penang hills) adalah tempat yang cukup populer di Penang. Dari sini kita bisa melihat seluruh pulau dengan jelas. Untuk menuju penang Hill, dari Jetty kita harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam menggunakan bis jalus 304. Setelah sampai di kaki Penang Hill, kita harus membeli tiket untuk naik seharga 30RM (diskon 50% untuk pelajar dan mahasiswa, sehingga saya hanya membayar 15RM). Dari kaki Penang Hills, kita akan naik kereta menuju ke atas. Dari atas, pemandangannya sangat luar biasa. Kita dapat melihat keseluruhan pulau hingga ke lautan, kemudian Pagoda yang berada di kaki bukit juga dapat kita lihat dengan jelas. Pagoda ini juga cukup terkenal, karena ukurannya yang besar. Tapi karena keterbatasan waktu, saya tidak sempat mengunjungi pagoda tersebut.


















Setelah puas melihat-lihat di atas, saya pun kembali ke bawah dan kembali ke Sg. Nibong. Perjalanan sekitar 1 jam lebih sedikit.  Kemudian, saya pun kembali ke KL menggunakan bis pukul 18.00. Saya sampai di KL (di dekat terminal Pudu) sekitar pukul 10.30. Kemudian saya makan malam di depan terminal Pudu, dan kembali lagi ke Sri Petaling menggunakan LRT untuk persiapan pulang ke tanah air esok harinya. Saya tidak tidur malam itu...

Day 12 Jumat (Masjid Sri Petaling dan Melaka di malam hari)


Hari ini saya terlalu capek (gara2 kemaren dari Genting Island). Setelah sholat shubuh, saya baru baru bangun pukul 11.00. Kemudian, saya sholat Jumat di Masjid Sri Petaling dekat dengan apartemen tempat saya tinggal. Masjid nya cukup besar dan megah. Satu hal yang menarik saat sholat jumat di Malaysia adalah bahwa di sana setiap sholat Jumat pasti selalu mendoakan pemimpinnya (Raja Malaysia), itu menandakan bahwa kecintaan mereka terhadap ulil amri / pemimpin negaranya sangatlah tinggi.

Setelah pulang dari sholat jumat, ternyata banyak sekali orang berjualan di luar masjid. Barang-barang yang dijual terutama adalah makan siang. Hal ini sudah biasa terjadi di sini (sudah menjadi tradisi). Setelah sholat jumat, saya pun kembali ke asrama dan bersiap untuk pergi ke kota Melacca.

Saya pergi ke Melacca sore harinya pukul 17.00, berangkat dari terminal Bandar Tasik Selatan. Perjalanan ke Melacca saya tempuh selama kurang lebih 2 jam, sehingga saya benar-benar menginjakkan kaki di Melacca Sentral pukul 19.00. Sesampainya di Melacca Sentral, saya langsung sholat dan mencari bus lokal untuk pergi ke daerah tujuan saya, yakni ke Gereja Merah. Sesuai info yg saya dapatkan dari sebuah blog backpackers di internet bahwa saya harus naik bis jurusan 17, makan saya pun mencari bis tersebut, tapi pada jam tersebut ternyata bus nya tidak ada.
Ada kejadian unik yang saya alami saat di Melacca sentral. Saat saya sedang menunggu bis ke arah kota tua, kemudian di sebelah kanan saya ada seorang ibu-ibu melayu yang kemudian mengajak ngobrol saya. Di akhir obrolan saya, tiba-tiba saja beliau meminta saya untuk membelikan minum seharga 1-2 RM. Karena bingung, yasudahlah akhirnya saya pun membelikan teh kotak seharga 1,3 RM, kemudian saya berikan ke ibu tersebut. Eh, ternyata ibu tersebut malah menolaknya dan meminta saya meembeli Soy Milk. Bahkan ibu itu tiba-tiba  meminta 2RM kepada saya dengan alasan untuk membayar ongkos bis. Karena kesal (sudah dibaik2in, malah jahat), akhirnya saya pun meninggalkan ibu tersebut dengan alasan pura-pura ke tandas (toilet). Dasar ibu yang aneh -__-“ ini menjadi sebuah pelajaran bagi saya bahwa TIDAK SEMUA ORANG ITU BERNIAT BAIK.

 Kemudian sayamencari info sana sini, ternyata bis yang menuju ke Gereja Merah baru ada pukul 09.30 malam. Dan itupun bis terakhir yang beroperasi. Perlu diketahui, bis di Melacca terakhir beroperai mulai pukul 10.00. Sedangkan saat itu saya sudah membeli tiket untuk ke Pulau Penang dan berangkat pukul 10.45. Karena dikejar waktu, maka saya pun pergi ke Gereja Tua menggunakan taksi dari Melacca Sentral. Kaget saya, ternyata harga taksinya 20RM, mahal sekali padahal jarak yang ditempuh tidak begitu jauh, ckck... Saya tanya supir taksinya, tarif segitu ternyata yang menetukan counter terminal (karena saya pesan dari counter). Sejak saat itusaya kapok naik taksi di sana. Kalaupun mau naik taksi, naiklah yang berargo (bermeter).
Sesampainya di gereja merah, saya pun berfoto di sana, ada surau yg cukup bersejarah juga. Selain itu, pemandangan di Melacca River / sungai Melacca pun sangat indah pada malam hari. Romantis..!!! Pemadangan yang luar biasa menurut saya. Setelah itu saya mengunjungi ChinaTown yang terletak tidak jauh dari situ. Di sini sangat ramai. Waktu saya di sana, kebetulan sedang ada promosi obat-obatan china, saya pun melihat promosi itu dengan hati seksama. Hiburan yang jarang saya nikmati, pikir saya.
Menyusuri Chinatown terus, kemudian saya pun berada pada ujung jalan, akhirnya saya kembali lagi ke gereja tua. Saya cukup menghabiskan banyak waktu di Chinatown. Kemudian ada kincir angin besar di tepi sungai Melacca. Di sungai Melacca ini juga terdapat wisata dengan menggunakan perahu kemudian menyusuri sungai tersebut. Sangat saya sarankan kepada wisatawan yang hendak pergi ke Melacca. Karena keterbatasan waktu, saya tak sempat mencoba wisata tersebut.

Kemudian, karena terdesak waktu, saya pun akhirnya mencari bis untuk kembali ke Melacca sentral. Di depan gereja merah merupakan laluan bus untuk kembali ke gereja merah. Bis yang saya naiki ini memang bis terakhir yang bertolak dari Melacca Sentral. Alhamdulillah, saya bisa ketemu  dengan bis ini. Kalau tidak? Ya saya akan terpaksa naik taksi lagi. Tapi hal itu hampir mustahil, karena memang uang di dompet saya saat itu tinggal sedikit, kalau tidak salah hanya cukup untuk makan sehari + membeli tiket Penang-KL esok harinya,hahaha...

Dalam perjalanan pulang, saya melihat banyak objek wisata lain di seputaran kompleks kota tua. Ada Museum Maritim, monumen, dsb. Kemudian saya juga melihat pusat perbelanjaan / mall di Melacca. Sesampainya di Melacca Sentral, kemudian saya ke 7eleven untuk membeli beberapa roti instan  (karena memang saya belum makan dari siang hari) sebagai pengganti makan malam sambil menunggu bis ke Penang pukul 10.45. Di malaysia, roti-roti instan yanag dijual di 7Eleven menurut saya lebih enak ketimbang yang ada di Indonesa. Harganya pun sangat murah. Hal ini bisa menjadi alternatif bagi para backpacker jika butuh konsumsi dalam waktu yang mendesak dan budget. Roti favorit saya di sana adalah roti isi teri. Dengan harga hanya 0.9RM (sekitar Rp3000) anda bisa dapat roti teri sambal instan yang menurut saya enak dan bergizi. Setelah bus datang , saya segera masuk ke dalam bus dan beristirahat. Usut punya usut, ternyata wanita di sebelah saya duduk adalah orang Indonesia (orang batak Medan), kemudian kami saling mengobrol satu sama lain. Ternyata memang dia sudah lama bekerja di Malaysia, tepatnya di pulau Penang. Akkhirnya saya pun mendapat banyak Informasi tentang Pulau Penang. Karena besok, pulau inilah yang akan menjadi tempat tujuan wisata saya selanjutnya . . .




















Day 11 (Genting Highland)


Pagi hari saat saya baru pulang dari Singapore, saya tentu sangat kelelahan dan tepar sampai pukul 11 siang. Hari itu saya memang sudah menyusun janji dengan Osa, adek kelas SMA saya yang berkuliah di LimKokWing University untuk berjalan jalan di tanah Genting Malaysia. Tanah genting ini terletak di luar Kuala Lumpur, perlu sekitar 45 menit perjalanan dari KL sentral. Dan Genting Highland ini merupakan salah satu manajemen dari Resort World, manajemen yang sama yang mengurus RW Sentosa : Pulau Sentosa Singapore (Universal Studios, dsb). Pukul 13.00 saya dan Osa sudah berkumpul di KL sentral dan hendak membeli tiket untuk ke Genting Highland. Tiket seharga 10RM (sudah termasuk naik Skyway / kereta gantung).  Sebenarnya, ada tiket 58RM untuk semuanya (tiket PP, naik kereta gantung, dan masuk ke outdoor theme park), tetapi saat itu sudah habis, dan tiket itu memang cepat sekali diborongnya.
Sampai di Genting, kemudian saya turun di stesen pemberhentiannya, dan dilanjutkan naik kereta gantung. Pemandangan yang ditawarkan sangatlah cantik dan worthed, karena kita bisa melihat seluruh hutan hujan tropis yang ada di Genting. Perlu diketahui juga, kereta gantung Genting ini merupakan kereta gantung terpanjang dan tercepat di ASEAN. Cukup lama perjalanan dari bawah ke atas, sekitar 15 menit, cukup puas dengan 10RM yang kita keluarkan untuk tiket Skyway.

Sesampainya di atas, kita langsung menuju ke Hotel sekaligus mall yang ada di Genting. Kita berjalan jalan di seputaran mall dan hotel. Di sini ada First World Hotel (hotel yang katanya pemegang Guinness World Record sebagai hotel dengan kamar terbanyak), Highland Hotel, Theme Park Hotel, dsb. Theme park yang ditawarkan di Genting juga bermacam macam. Ada Indoor Theme park yang terintegrasi dengan Hotel dan Mall, ada juga Outdoor Theme park. Kebetulan saya tidak sempat mencoba theme park yang ada karena saat saya ke sana waktu sudah sore, dan tiket yang ditawarkan cukup mahal, hehe. Saya hanya berfoto saja di sana. Beberapa wahana yang patut dicoba adalah Sky Venture (agak mahal), Museum Ripleys, dan masih banyak lagi. Saran saya adalah jika hendak mampir ke Geniting lagi, usahakan datang pagi, karena semua wahana tutup pada pukul 18.00.

Setelah puas berjalan-jalan, kami pun makan malam di KFC Genting. Harganya cukup standar, tidak begitu mahal. Setelah itu, kami turun kembali menggunakan Skyway. Kemudian, pukul 21.30 kami pulang lagi ke KL menggunakan bus, sampai di KL Sentral, saya langsung pulang kembali lagi ke Sri Petaling menggunakan LRT.