Apa pendapat anda ttg blog ini...??

Butuh nyari2 sesuatu . . . ???

Wednesday, April 10, 2013

HARI 5 – Jatim Park 1 – Pulang


Di hari terakhir kita di Jawa Timur ini, kita mengunjungi Jatim park 1 di pagi hari. Sebelumnya, kita sarapan dulu di sekitar taman kota, kemudian langsung menuju ke Jatim Park 1. Di sana banyak sekali wahana dan pengetahuan yang ditawarkan. Hanya dengan membayar Rp 50ribu kita bisa mencoba semua wahana secara gratis (kecuali beberapa wahana mahal seperti flying fox, gokart, dsb). Ada flu test, pendulum, rumah hantu, dsb. Dan lagi-lagi, tidak cukup seharian untuk menghabiskan semua wahana yang ada di sini, hehe. 

Walaupun kesan yang kami rasakan lebih besar di Jatim Park 2 daripada Jatim Park 1, tetapi Jatim Park 1 adalah tempat wisata yang tidak bisa kita anggap remeh kualitas dan kredibilitasnya.

Setelah puas dari Jatim Park 1, akhirnya pukul 15.00 kita berangkat dari Batu menuju Kediri untuk sekedar mampir. Kita sampai di kediri pukul 18.30 dan berjalan-jalan di kota kediri sampai pukul 21.30. kemudian kita lanjutkan perjalanan sampai Jogja. Di Nganjuk kita berhenti di Pombensin sekitar 2 jam untuk tidur (karena saking capeknya dan gak ada yang gantiin saya nyetir, bayangin lo saya nyetir dari Batu pagi hari, jalan-jalan seharian di Jatim Park 1 terus lanjut nyetir sampai Kediri terus lanjut lagi ke Jogja gak ada yang menggantikan, ya wajar deh tepar 2 jam di Pombensin, haha). Akhirnya kita sampai di Jogja pukul 06.30 esok harinya dengan sisa-sisa tenaga untuk nyetir,hehe. Total perjalanan dari Batu sekitar 12 jam (termasuk isitirahat di Pombensinnya).

Alhamdulillah, selesai juga petualangan di Jawa Timur ini. Banyak ilmu, pengalaman, dan manfaat yang bisa diambil. Kesan saya: Jawa Timur LUAR BIASA dan WORTHED. Dan semoga lain kesempatan bisa berkunjung ke sana lagi J.

Sampai jumpa di catatan “mbolang” edisi berikutnya .... :D

HARI 4 – Taman Kota Batu – Jatim Park 2 – Plaza Batu


Di hari keempat ini, kie mencoba menjelajah taman kota Batu yang cukup indah. Sebelumnya kita cari sarapand di sekitar taman kota. Ada beberapa warung makan yang menyajikan banyak pilihan makanan seperti rujak cingur, nasi rawon, bakso, soto, nasi goreng, dsb. Di taman kota, kita berfoto2 di dalamnya dan mencoba naik ke bianglala besar yang ada di dalamnya dengan hanya membayar Rp 3000,-/ orang untuk satu kali putaran. Taman kota Batu ini didesain cukup tertata rapi dan indah. Jauh dari ekspektasi saya yang mengira hanya berupa alun-alun biasa. Taman kota ini bisa dijadikan pilihan untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat kita.
Setelah puas berfoto di taman kota, kita pun mencoba ke tempat wisata paling terkenal di Jawa Timur, yakni JATIM PARK. Perlu diketahui, Jatim Park ini terdiri dari 2 daerah, yaitu Jatim Park 1 dan Jatim Park 2. Dari segi kualitas dan kuantitas, Jatim Park 2 jauh lebih unggul dibandingkan Jatim Park 1. Lokasi keduanya tidak terpaut jauh. Pertama kali, kita mengunjungi Jatim Park 2. Ketika masuk ke area Jatim Park 2, yang sangat terlihat mencolok adalah adanya Pohon Inn, yakni hotel dengan konsep replika pohon besar yang terdiri dari kamar2 hotel di dalamnya. Hotel ini sangat terkenal dan menjadi icon Jatim Park. Kemudian ada Museum Satwa, Batu Secret Zoo, dan Eco Greenpark (baru). Jika kita mengunjungi ketiganya sekaligus, kita hanya dikenakan tarif masuk sebesar Rp80ribu (weekdays), harga yang sangat murah dibandingkan dengan apa yang kita dapatkan di ketiga objek wisata tersebut. Jika teman-teman pernah ke Dufan, TMII, PP IPTEK Jakarta, Kebun Binatang Gembira Loka, dan TransStudio, semuanya terangkum dalam Jatim Park 2 ini, luar biasa.
Di museum satwa kita bisa melihat banyak hewan yang diawetkan dan direkonstruksi mirip aslinya. Ada juga fosil fosil asli yang di pertunjukkan di sana. Museum ini sangat besar sampai butuh waktu 2-3 jam untuk menjelajahi semuanya.
Di Batu Secret Zoo, kita bisa melihat banyak hewan langka dari seluruh dunia. Tingkat interaksi dengan hewan pun cukup tinggi di sini. Di beberapa wahana, kita bisa langsung bersentuhan dengan hewan yang ada, menyentuhnya, bahkan membawanya jalan-jalan. Di penghujung zoo, juga terdapat banyak wahana yang kita bisa coba secara gratis. J
Di Eco Green Park, konsep yang ditawarkan sangat menarik, yakni konsep konservasi lingkungan alam. Di sini banyak diajarkan bagaimana merawat alam dari kerusakan, dan banyak juga terdapat hewan-hewan terutama burung yang didapatkan dari seluruh dunia.
Menjelajahi Jatim Park 2 memang butuh waktu seharian, bahkan jika kita hendak mengunjungi ketiga objek tersebut, waktu sehari penuh saya rasa belum cukup, hehe. Jatim Park 2 buka mulai pukul 10.00-17.00. waktu tersebut sangatlah kurang untuk bisa menjelajahi semua keindahan dan kehebatan Jatim Park 2 bagi saya dan teman-teman.
Malamnya, kita mengunjungi Batu Plaza untuk sekedar hunting makan malam. Akhirnya kita membeli Bakso Cak No di samping Plaza. Cukup kecil tempatnya, tetapi baksonya lumayan enak, hehe. Kemudian kita kembali ke penginapan di Songgoriti untuk beristirahat malam J.

HARI 3 – Malang- Batu – Batu Night Spectacular (BNS)


Di hari ketiga ini, kita baru keluar dari penginapan pukul 09.00 (karena tepar di malam sebelumnya,hehe). Dan kita punya kebiasaan baru sejak liburan ini yaitu main poker (captcha). Jadi banyak waktu yang habis untuk main poker itu. Oke pagi hari kita cari sarapan, dan kita lihat di pinggir jalan ada warung soto madura “Masih Ada”. Namanya aneh kan? Iya emang. Dan dimulai dari Soto inilah pengalaman buruk kita dimulai. Selain soto yang gak wajar harganya (semangkuk Rp 15.000, soto apa ini?? WTH), rasa yang hambar (lebih hambar dari sop2 yang ada di warung2 murah), bau yang sedikit apek, dan beberapa jam setelah kita makan soto itu, kita berempat (Selain bayu) terkena diare yang hebat,hahaha.... lagi rejekinya kali nih kena diare. Saya minum Loperamide 2 mg 3x sehari pun di hari itu diarenya belum berkurang,huaa.... tapi kita tetap harus melanjutkan perjalanan.
Pukul 10.00 kita masih menyempatkan untuk bertemu Dwita untuk yang terakhir sebelum ke Malang, sekedar berterima kasih karena kemarin sudah diberikan petunjuk untuk ke Suramadu, dan say goodbye,cieileh..hahaha... kita janjian di McD Sukoharjo, dekat dengan Cito. Setelah puas ngobrol, kita pun lanjut ke Malang lewat kota Sidoarjo. Perjalanan sekitar 2,5 jam deh, sekalian lihat2 kotanya dan saat itu traffic nya juga sedang lumayan padat.
Sesampainya di setengah perjalanan menuju Malang, hujan pun melanda. Seiring hujan yang melanda, serangan diare pun juga melanda tak kalah dahsyatnya, kita pun berhenti di banyak pombensin untuk... (u know lah). Hahaha. Sampai di Masjid Agung Malang rasa sakit perut melilit itu pun tak kunjung sembuh. Akhirnya kita ke coba makan Mie Setan yang cukup terkenal di Malang, kebetulan letaknya di samping apotek, kita juga sekalian beli obat diare di apotek tersebut.
Harga Mie Setan juga tergolong murah, Cuma Rp 8000/ porsi. Tapi minumnya sih yang dibikin mahal,hehe. Ada 5 level yang disajikan di Mie Setan ini. Waktu itu saya Cuma mencoba level 1 (gara2 perut masih diare), dan menurut saya itu udah pedes bgt lo,hehe.
Sehabis puas dari Mie Setan, kita juga menyempatkan untuk berjalan jalan di Unibraw (UB), termasuk ke Fakultas Kedokterannya. Ya sekdar melihat-lihat. Kemudian perjalanan pun kita lanjutkan menuju ke Batu. Dari Malang ke Kota batu perjalananya cukup cepat, mungkin sekitar 50 menit.
Sesampainya di kota Batu, target utama yang harus kita capai adalah cari penginapan dan berkunjung ke BNS (Batu Night Spectacular). Di Batu, ada banyak penginapan yang ada, tetapi yang paling terkenal adalah villa2 di daerah Songgoriti. Di sana, nanti kita akan ditawari oleh banyak calo. Saran saya sih, jangan pakai calo untuk mendapatkan penginapan, karena harganya akan berselisih sekitar 20% lo. Lumayan kan.  Akhirnya dengan negosiasi yang alot, kita pun akhirnya dapat kamar Rp175rb untuk 4 orang dengan TV+Air hangat dan kamar yang luas,hehe murah banget. Wajar sih weekdays. Harga aslinya Rp250rb lo padahal. Oiya, di Batu ini gak usah cari penginapan yang ber-AC karena kita enggak bakal kepanasan deh, yang ada bakalan menggigil kalau sampai pintu/jendela lupa ditutup di malam hari,hehehe.
Setelah dapat penginapan, kita pun pergi ke BNS. Cuma 1 kata yang bisa menggambarkan BNS : KEREN, haha. Ya bingung sih mau komentar apa, emang keren. Dengan 10rb (weekdays) kita bisa masuk ke dalamnya. Tapi kita belum bisa naik wahana-wahana yang ada di sana sih, kita mesti bayar lagi. Ada 1 show yang gak boleh dilewatkan, yaitu show air mancur yang menari-nari di sana, hehe. Bagus lo, romantis pula,hehe. Ada beberapa wahana yang asyik juga. Kita waktu itu mencoba sepeda terbang, lumayan tinggi juga,hehe.
Setelah puas dari BNS, kita beli sate di depan BNS dan kembali ke penginapan. Biasa, sebelum kita tidur, kita selenggarakan Poker match dulu,haha...

HARI 3 – Malang- Batu – Batu Night Spectacular (BNS)


Di hari ketiga ini, kita baru keluar dari penginapan pukul 09.00 (karena tepar di malam sebelumnya,hehe). Dan kita punya kebiasaan baru sejak liburan ini yaitu main poker (captcha). Jadi banyak waktu yang habis untuk main poker itu. Oke pagi hari kita cari sarapan, dan kita lihat di pinggir jalan ada warung soto madura “Masih Ada”. Namanya aneh kan? Iya emang. Dan dimulai dari Soto inilah pengalaman buruk kita dimulai. Selain soto yang gak wajar harganya (semangkuk Rp 15.000, soto apa ini?? WTH), rasa yang hambar (lebih hambar dari sop2 yang ada di warung2 murah), bau yang sedikit apek, dan beberapa jam setelah kita makan soto itu, kita berempat (Selain bayu) terkena diare yang hebat,hahaha.... lagi rejekinya kali nih kena diare. Saya minum Loperamide 2 mg 3x sehari pun di hari itu diarenya belum berkurang,huaa.... tapi kita tetap harus melanjutkan perjalanan.
Pukul 10.00 kita masih menyempatkan untuk bertemu Dwita untuk yang terakhir sebelum ke Malang, sekedar berterima kasih karena kemarin sudah diberikan petunjuk untuk ke Suramadu, dan say goodbye,cieileh..hahaha... kita janjian di McD Sukoharjo, dekat dengan Cito. Setelah puas ngobrol, kita pun lanjut ke Malang lewat kota Sidoarjo. Perjalanan sekitar 2,5 jam deh, sekalian lihat2 kotanya dan saat itu traffic nya juga sedang lumayan padat.
Sesampainya di setengah perjalanan menuju Malang, hujan pun melanda. Seiring hujan yang melanda, serangan diare pun juga melanda tak kalah dahsyatnya, kita pun berhenti di banyak pombensin untuk... (u know lah). Hahaha. Sampai di Masjid Agung Malang rasa sakit perut melilit itu pun tak kunjung sembuh. Akhirnya kita ke coba makan Mie Setan yang cukup terkenal di Malang, kebetulan letaknya di samping apotek, kita juga sekalian beli obat diare di apotek tersebut.
Harga Mie Setan juga tergolong murah, Cuma Rp 8000/ porsi. Tapi minumnya sih yang dibikin mahal,hehe. Ada 5 level yang disajikan di Mie Setan ini. Waktu itu saya Cuma mencoba level 1 (gara2 perut masih diare), dan menurut saya itu udah pedes bgt lo,hehe.
Sehabis puas dari Mie Setan, kita juga menyempatkan untuk berjalan jalan di Unibraw (UB), termasuk ke Fakultas Kedokterannya. Ya sekdar melihat-lihat. Kemudian perjalanan pun kita lanjutkan menuju ke Batu. Dari Malang ke Kota batu perjalananya cukup cepat, mungkin sekitar 50 menit.
Sesampainya di kota Batu, target utama yang harus kita capai adalah cari penginapan dan berkunjung ke BNS (Batu Night Spectacular). Di Batu, ada banyak penginapan yang ada, tetapi yang paling terkenal adalah villa2 di daerah Songgoriti. Di sana, nanti kita akan ditawari oleh banyak calo. Saran saya sih, jangan pakai calo untuk mendapatkan penginapan, karena harganya akan berselisih sekitar 20% lo. Lumayan kan.  Akhirnya dengan negosiasi yang alot, kita pun akhirnya dapat kamar Rp175rb untuk 4 orang dengan TV+Air hangat dan kamar yang luas,hehe murah banget. Wajar sih weekdays. Harga aslinya Rp250rb lo padahal. Oiya, di Batu ini gak usah cari penginapan yang ber-AC karena kita enggak bakal kepanasan deh, yang ada bakalan menggigil kalau sampai pintu/jendela lupa ditutup di malam hari,hehehe.
Setelah dapat penginapan, kita pun pergi ke BNS. Cuma 1 kata yang bisa menggambarkan BNS : KEREN, haha. Ya bingung sih mau komentar apa, emang keren. Dengan 10rb (weekdays) kita bisa masuk ke dalamnya. Tapi kita belum bisa naik wahana-wahana yang ada di sana sih, kita mesti bayar lagi. Ada 1 show yang gak boleh dilewatkan, yaitu show air mancur yang menari-nari di sana, hehe. Bagus lo, romantis pula,hehe. Ada beberapa wahana yang asyik juga. Kita waktu itu mencoba sepeda terbang, lumayan tinggi juga,hehe.
Setelah puas dari BNS, kita beli sate di depan BNS dan kembali ke penginapan. Biasa, sebelum kita tidur, kita selenggarakan Poker match dulu,haha...

HARI 2 – Surabaya – Suramadu – Madura (Bangkalan)


Oke, hari kedua ini temanya adalah jelajah mall Surabaya,hahaha. Mainstream banget sih kesannya. Ya tapi mau gimana lagi, kita berempat sebelumnya emang belum pernah ke Surabaya. Dan di Surabaya salah satu daya tariknya ya mall itu sendiri, wajar lah, kan Surabaya itu kota no.2 terbesar di Indonesia setelah Jakarta. Tentunya jumlah mall nya pasti gak kalah dong kalau sama Jakarta yang sampai saat ini di-klaim sebagai kota dengan jumlah mall terbanyak di dunia, hahaha... bangga ya? Kalau saya sih enggak :P

Oke, pertama kita cari sarapan dulu. Yah, kita Cuma nemu ibu2 yang jualan nasi rames di pinggir jalan + abang jual bubur ayam, yaudah deh gak apa2,nekat aja kita makan disitu,haha. Habis sarapan kita jalan-jalan ke mall yang ada. Cuman masuk sih, terus keluar lagi,haha. Pertama kita ke Tunjungan Plaza, trus ITC, trus Granc City Surabaya (lumayan nih, pas kita dateng ke sana pas lagi ada pameran alat musik, gue banget tuh,haha), kemudian kita ke Sutos (Surabaya  Town Square). Di sutos ini, saya janjian sama teman saya di Surabaya : Dwita Cendekia Imansari. Dwita ini kuliah di Ubaya (Universitas Surabaya) dan sering jadi model majalah Nurani,haha. Habis kita ketemuan di Sutos, kita diajak foto-foto di icon Surabaya (patung Sura dan Baya) di dekat kebun binatang kota.

Habis puas jalan-halan di Surabaya, kita pun berencana untuk “nyebrang” ke Madura lewat jembatan Suramadu yang terkenal itu. Lumayan lo , bayar tol untuk sekali jalan di Suramadu itu Rp. 30.000 untuk 1 mobil,ahahha. Jadi kita bayar 2x Rp30.000 deh cuman buat lewat Suramadu dan balik lagi ke Surabaya,hehe. Jembatan Suramadu ini memang kokoh banget kok, terasa arsitektur nya yang elegan dan jenius. Sampai di Madura, tujuan utama kita adalah ke Bebek Sinjay. Bebek ini terkenal banget (entah kenapa) setiap ada orang yang ditanya “apa sih yang menarik di Madura? Jawabannya ya “BEBEK SINJAY!”. Haha, ya karena penasaran akhirnya kita coba. Lumayan jauh sih, sekitar 20 menit dari jembatan Suramadu (tapi belum sampai Bangkalan kota).

Begitu sampai di Bebek Sinjay, kita kaget karena rumah makannya gede banget, dan di sana sekali pesan itu harus sepaket. Murah lo, nasi+bebek+teh botol sosro Cuma Rp 18.000. bandingkan dengan bebek yang di Jogja, seporsi bisa 20-25 ribu.

Sehabis kenyang di Bebek Sinjay, kita beranjak ke kota Bangkalan. Gak ada yang menarik sih di kota ini, kita Cuma muter-muter aja di kotanya, numpang sholat di masjid agung, dan nyobain ke Plaza Bangkalan (jarang-jarang kan kita nyobain mall Indonesia tapi di LUAR JAWA, hehe). Walaupun gak ada isi yang menarik, yah enggak apa-apa deh, yang penting menarik,hahaha. Kota lain yang terkenal di Madura, ada Sumenep, Sampang, dsb. Tetapi itu kota2 di daerah tengah dan timur yang butuh waktu 2-3 jam untuk menjangkaunya dari Bangkalan. Dan sedikit juga point of interest di sana. Sehingga kita sepakati untuk kembali ke Surabaya dan mengsplorasi ibu kota Jawa Timur itu lebih lanjut.

Selepas dari Bangkalan, kita kembali ke Surabaya, niatnya sih mau ketemuan sama Dwita lagi, soalnya saya mau ketemu sama teman lama saya : Amellia Chintia (Amel/Sinta), karena dia itu sahabatnya Dwita. Yah kita akhirnya ketemuan di Sutos lagi, tapi eh ternyata karena batere BB nya Dwita habis,, kita lost contact deh, dan kecele, ternyata Dwita+Amel udah gak ada di Sutos lagi. Yah terjebak deh ktia di kerumunan orang-orang (yang hari itu emang lagi rame banget gara2 ada event tahunan : Sunday Market). Akhirnya kita pun lanjutin perjalanan.

Karena udah sakit hati ngehabisin waktu di Sutos (tanpa menghasilkan apa-apa), akhirnya kita bablas lagi mampir di saudaranya Vale di daerah Surabaya Barat (di kompleks maritim). Lumayan, di sini kita ditraktir “TAHU TEK” dan dibuatkan kopi hangat. Kenapa namanya gitu? Saya juga gak tau,haha. Ya intinya makanan itu mirip ketoprak lah, tapi versi Surabayanya gitu,hehe. Setelah puas ngobrol, akhirnya kita keluar dari rumah saudaranya Vale itu jam 12.30 malam dan menyempatkan untuk jalan-jalan di “wisata malam” Surabaya yang tak lain dan tak bukan adalah Dolly “red district”,hehe.

Yang jelas, kita gak ngapa2in lo di Dolly,haha. Kita Cuma lewat gang-nya aja. Liat2. Ternyata ya gak sebesar yang kita bayangkan. Masih 11-12 lah sama daerah Sarkem (Pasar Kembang) yang di Jogja. Bedanya, di Dolly ini formatnya para PSK itu “dipajang” di “aquarium2” yang ada di sepanjang jalan. Di sini relatif aman ya, walaupun judulnya red district. Karena ada polisi dan militer yang patroli secara berkala. Dan konon sih, tempat lokalisasi ini gak ditutup oleh pemerintah Surabaya karena memang memberikan kontribusi terhadap pariwisata Surabaya dan juga menambah income daerah lo. Nah, gimana tuh? Haha...

Oke, setelah tepar dari Dolly, kita kembali ke penginapan kita yang di Jalan Tenggilis tadi, dan beristirahat. Kita sampai di penginapa sekitar jam 2 malam. Capek bener nih perjalanan hari kedua ini, Alhamdulillah . . .

HARI 1 – Berangkat ke Surabaya


Oke bro n sis, liburan semester akhir ini (bertepatan dengan beberapa minggu sebelum saya masuk ko-ass dan mengakhiri hidup saya sebagai seorang mahasiswa S1 Kedokteran,hehe) saya dan 3 orang teman saya : Alex, Vale, dan Bayu merencanakan untuk pergi ke Jawa Timur, menuju beberapa kota yang cukup terkenal : Surabaya, Bangkalan (Madura), Malang, dan Batu.

Hari pertama, kita berangkat pakai mobil saya (dan saya juga yang nyetir). Kebetulan mobil saya adalah tipe mobil kota (city car) : Suzuki SX-4 th 2008. Yah, nggak apa2 lah sekali-kali buat touring keluar jogja,hehe. Kita ini semua pertama kali ke Jawa Timur. Dan saya pribadi juga pertama kali nyetir mobil sendiri ke Jatim, jadi pedoman kita ya Cuma 2: GPS di android + tanya2 orang sekitar,hehe.  Kita berangkat pukul 13.00 dari Jogja, kemudian kita lewat Klaten-Solo-Ngawi-Nganjuk-Jombang-Sidoarjo-Surabaya. Lumayan sih,kalau kita naik bis sih kata orang kira2 perjalanan dari Jogja-Surabaya sekitar 7-8 jam. Tapi kemarin kita nyetir sendiri malah jadi 9 jam,hahaha. Padahal traffic-nya gak terlalu macet menurut saya. Saya juga gak begitu ngebut sih nyetirnya, cari aman aja. Soalnya denger2 polisi dai Jawa Timur terkenal disiplin dan suka menilang orang luar yang sedang bepergian ke Jawa Timur.

Pada awalnya, niat pertama kita berangkat hari sabtu adalah untuk kondangan Mas Angga, teman kos saya yang kebetulan menikah dan menggelar resepsi di malam harinya jam 7-9 malam. Eh ternyata kita baru sampai di Surabaya pukul 09.45 dan sampai di gedung pertemuannya sekitar pukul 10.00. alhasil, yang kita temukan Cuma gedung kosong yang sedang dipersiapkan untuk resepsi di esok harinya, hahaha. Saya sms/telp Mas Angga nya juga ga nyambung, ya wajar lah namanya juga pengantin boro2 buka HP, hehe. Akhirnya saya berempat nginep di mess di belakang gedung TrIbuana Tungga Dewi di Jl. Tenggilis Raya, Surabaya. Murah banget lo, kita berempat 1 kamar 4 bed + AC +kamar mandi luar, Cuma bayar Rp 120rb. Hehe, lumayan buat backapckers kayak kita gini. Maklum, gedung pertemuan ini dikelola oleh yayasan apa gitu ya (lupa namanya), kalau gak salah sih yayasan untuk orang cacat gitu deh, soalnya di belakang ada eksibisi hasil karya orang2 cacat gitu.

Sebelum tidur, kita beli penyetan dulu di Jl. Tenggilis itu di depan apartemen “Metropolis”. Yah lumayan lah, harga dan rasa gak jauh beda sama di jogja. Sehabis itu kita kembali ke penginapan dan menghabiskan malam dengan tidur yang lelaaapp....